Sabtu, 09 April 2016

Dibalik sebuah Kematian, Memandang melewati Batas


Pernahkah Terlintas dalam pemikiran kita, Apa yang sebenarnya ada di balik sebuah Batas?
Ah, Semua Manusia terlahir dalam sebuah batasan-batasan tertentu. Entah kita mau mengakuinya atau tidak, batas-batas itu memang ada. Sekarang kita buktikan dengan pemikiran.
Jawab dulu 4 pertanyaan yang di bold, baru membaca jawabannya.

1. Pandanglah ke Depan,

Seberapa jauh kita bisa melihat ke depan dengan jelas?
Pandangan manusia sangat terbatas. walaupun dikatakan bahwa manusia sebenarnya bisa melihat sebuah nyala lilin dari jarak 48 km di malam yang gelap, tapi itu masih sangat rendah jangkauannya terutama karena kelengkungan bumi (horizon). Hanya beberapa orang yang beruntung diberangkatkan ke International Space Station(ISS) dan mampu melihat bumi ini dibalik horizon yang biasa kita lihat.

2. Coba ingat kembali ketika kita terakhir berenang. 

Berapa Lama kita mampu menahan Nafas di bawah air?
Rata-rata manusia tidak dapat menahan nafas lebih dari 30 detik. Tapi ada beberapa orang, yang bahkan mampu menahan Nafasnya selama lebih dari 11 menit 53 detik tanpa alat. Beliau adalah Stephane Mifsud. Jauh sekali kan dari manusia biasa?

3. Coba ingat kembali air yang kita minum

Berapa Lama kita bisa bertahan hidup tanpa minum air?
Biasanya manusia akan mengalami dehidrasi berat setelah 3-5 hari hidup tanpa minum. Sangat sebentar sekali, hingga kita lupa sudah berapa belas tahun kita hidup tanpa dehidrasi tersebut. Walaupun begitu, ada pula beberapa orang yang mengaku sudah lama tidak makan atau minum selama beberapa tahun, tapi apakah kita termasuk orang-orang itu?

4. Coba ingat kembali berapa Saudara kita yang Telah mendahului kita?

Apa yang terjadi setelah Kita Meninggal?
 Wait, yang ini pertanyaannya paling berat...
Kami beri waktu lebih lama untuk pertanyaan ini



Hidden universe
Well, Pasti banyak pemikiran tentang "Apa yang sebenarnya terjadi setelah Kita Mati?"
Bagi orang yang beragama, pasti akan mengatakan bahwa setelah mati, Kita akan bertemu Tuhanlah, Kita akan Menunggu kiamat atau kita akan reinkarnasi dan lain-lain.
Bagi orang yang dominan menggunakan logika, kemungkinan menjawab bahwa kita akan selesai, sudah tidak ada apa-apa lagi. atau mungkin menjawab bahwa kita akan menjadi energi yang tersebar di alam semesta.
Tidak ada opini yang salah, tapi untuk menjawab sebuah soal ujian, kita butuh lebih dari sekedar opini tanpa dasar.

Ini tidak seperti pertanyaan, "Apa yang terjadi kalau kita tidak bisa melihat lebih jauh?"  yang tidak terlalu berpengaruh buat hidup kita. tetapi sayangnya pertanyaan keempat ini lebih mirip dengan "Apa yang terjadi kalau kita tidak bisa menahan nafas lagi?" atau "Apa yang terjadi kalau kita tidak minum lebih dari 5 hari?" Jawabannya adalah kita akan mati. sebuah hal yang buruk untuk diri kita bukan?

Ah, Batas ini memang batas yang paling rumit yang dihadapi manusia. Tapi, coba kita kembali ke 3 pertanyaan yang sudah dijawab di atas.
Tidakkah kita melihat sebuah korelasi dari 3 pertanyaan diatas?
Coba baca dan pikirkan lagi ketiganya.

Kalau Anda mencermatinya dengan baik, ada persamaan dari 3 jawaban pertanyaan diatas.
Ya! Ada orang yang bukannya mereka tidak memiliki batas, tapi mereka diberi batas yang lebih besar dan lebih luas dari kita! Para astronot dapat melihat lebih dari horizon kita pernah melihatnya, Stephane Mifsud dapat menahan nafasnya lebih panjang dari kita, dan ada beberapa orang di dunia yang sudah tidak makan atau minum lebih lama dari yang pernah kita lakukan. mereka hanyalah manusia biasa yang memiliki batas lebih dari kita.

Wait, Lantas apa hubungannya dengan pertanyaan nomor 4?
Ya, Berarti seharusnya ada orang yang memiliki batas lebih dari yang lain dalam hal ini!
Pernah dengar cerita dari orang yang pernah mati suri? atau mungkin pernah mendengar cerita dari para orang suci? mungkin mereka adalah orang yang diberikan batas yang lebih dalam hal ini.
Tapi akan timbul kontroversi apabila cerita orang yang pernah mati suri yang satu dengan yang lain berbeda. atau mungkin cerita dari orang suci yang satu dengan yang lain berbeda. Ada sebuah pertanyaan besar, Siapa yang seharusnya ceritanya dapat kita percaya?
Tentu kita harus mencari orang yang dapat dipercaya,
Tom Hanks yang mendapat gelar orang paling dapat dipercaya di amerika (menurut sebuah survei), sayangnya tidak pernah mati suri atau mengaku sebagai Nabi yang menyebarkan jawaban pertanyaan ini.
Orang yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan ini dalam sejarah manusia adalah orang yang bergelar Al-Aamin atau dapat dipercaya, yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

Beliau kita pilih karena kredibilitasnya yang masyur sebagai orang yang paling dapat dipercaya. bahkan dalam beberapa kisah, orang yang memusuhi ajarannya juga menitipkan barang kepadanya karena mereka masih percaya. wow.

 Menurut Beliau, berdasarkan wahyu yang beliau terima dan tertulis di Al-Quran

Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).

Allah Ta’ala berfirman,
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).
 Ya, Hidup itu bagaikan Ladang untuk Negeri setelah kematian. Apa yang selama ini kita tanam, hal itulah yang akan kita panen setelah meninggal. Apabila yang kita tanam itu baik, maka kebaikan yang akan dapat. Apabila yang kita tanam buruk, maka hal Buruk lah yang kita dapat. Begitupula bila kita tidak pernah menanam apapun, mungkin rumput liar lah yang akan kita panen.

Ah, Mungkin Cukup Sekian pembahasan nomor 4 ini.
Ada tujuan manusia ada di muka bumi ini,
apapun tujuan itu, batas yang selama ini membatasi kita adalah tanda yang pasti bahwa kita bukan lah makhluk yang tanpa batas.
Mungkin banyak dari ilmuwan kita yang bisa melihat lebih dari batas yang selama ini kita lihat, tapi siapa yang menjamin bahwa tidak ada batasan lain setelah itu? selalu ada batas.
selalu ada sesuatu yang membatasi, karena kita tidak selamanya berada di sini.
Mari Buat yang sebentar itu berarti. :)

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Comments system